4 Program Unggulan Mahasiswa MBKM Mandiri di SDN Somorejo

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) saat ini telah menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia terkhusus lingkup perguruan tinggi. Sejak dimulai di tahun 2020 lalu, program ini semakin berkembang dan banyak memberikan dampak bagi dunia pendidikan di Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus di Cibiru juga tidak mau tertinggal kesempatan besar seperti ini.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru mengirimkan mahasiswanya yang sedang berada di semester 6 dan 7 pada semester ganjil dan genap untuk belajar sambl berdampak secara langung melalui program MBKM Mandiri Prodi PGSD. Program ini diadaptasi dari program Kampus Mengajar Kemendikbudristek. Mahasiswa dapat menentukan mitra atau sekolah sendiri sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Salah satu mitra atau sekolah yang dipilih dan mauk dalam kriteria adalah SD N Somorejo di Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Lalu apa saja yang dilakukan mahasiswa di sana?

Pada Jumat (20/02/2023) lalu, Prodi PGSD UPI Kampus di Cibiru secara resmi membuka dan mengantarkan mahasiswa dalam kegiatan MBKM Mandiri Prodi. Mahasiswa membuat beberapa program sebagai hasil observasi dan tindak lanjutnya terhadap mitra tersebut. Mahasiswa yang mengambil lokasi di SD N Somorejo adalah Silviana Lilis Apriliani dengan NIM 2008830 yang didampingi oleh satu Dosen Pembimbing Lapangan yitu ibu Fully Rakhmayanti, M.Pd. Di SD N Somorejo banyak sekali kesempatan untuk menjalankan berbagai program. Beberapa Program yang dicanangkan mahasiswa di SD N Somorejo yakni literasi pagi, kelas TIK, dan Festival Ramadhan untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan bulan April lalu.

Literasi pagi diadakan 15-20 menit sebelum pembelajaran di mulai. Tempat pelaksanaan literasi ini berada di perpustakaan. Mengapa perpustakaan yang dipilih? Alasannya sangat sederhana yaitu agar siswa dapat mengaktifkan perpustakaan dan memahami fungsi perpustakaan yaitu untuk membaca dan belajar, bukan untuk bermain. Setiap kelas diberikan jadwal tersendiri dan bergantian setiap paginya. Siswa-siswi sangat antusias dengan adanya program tersebut, terbukti dengan kekonsistenan mereka dalam membaca buku. Dalam dua bulan pelaksanaan, banyak diantara mereka yang telah menyelesaikan sejumlah buku yang mereka sukai.

Selain literasi pagi, program selanjutnya adalah kelas TIK. Kelas TIK ini bertujuan untuk memperkenalkan perangkat lunak kepada siswa, memanfaatkan bantuan chromebook dari pemerintah, dan juga mengenalkan dasar Microsoft Office. Program ini diperuntukkan hanya untuk kelas tinggi saja, terutama kelas IV yang nantinya di kelas V akan melaksanakan ANBK dan dilaksanakan setelah jam istirahat kedua, sembari menunggu jadwal sholat berjamah. Siswa-siswi juga sangat senang dan antusias dengan adanya program ini. Mereka selalu bertanya kapan kelas di mulai. Meskipun pada saat bulan puasa waktu tidak dapat mencukupi sehingga kelas harus diliburkan terlebih dahulu, tetapi siswa-siswi masih antusias untuk mengikuti kelas setelah bulan puasa berakhir.

Program terakhir yang sudah terlaksana adalah Festival Ramadhan Sekolah. Festival ini tentu dilaksanakan di bulan Ramadhan tahun ini yaitu pada Senin, 17/04/2023. Sebenarnya Festivsl Ramadhan ini adalah wadah timbal balik atas kegiatan pesantren kilat Ramadhan yang rutin dilaksanakan sekolah setiap tahunnya. Namun, untuk menciptakan suasana baru, mahasiswa berinisiatif melaksanakan kegiatan lain sebagai timbal balik siswa, dengan mengadakan berbagai perlombaan Islami dan buka bersama. Lomba-lomba tersebut diantaranya Cerdas Cermat, lomba Adzan, dan lomba mewarnai kaligrafi. Setelah pagi hingga siang siswa-siswi berlomba, pada sore harinya ada games, pengumuman lomba, dan ditutup dengan buka bersama.

Selain ketiga program tersebut, mahaiswa juga membantu mendampingi guru untuk mengajar di kelas, membenai buku-buku di perpustakaan, membantu guru untuk membuat administrasi, dll. Meskipun program ini belum terlaksana dengan maksimal, harapannya dapat menjadi program berkelanjutan yang nantinya sedikit demi sedikit dapat terus berdampak pada sekolah, siswa, dan guru. (Silviana Lilis Apriliani)