Pengembangan UMK Rumahan “Kue Mayit” Sebagai Makanan Khas Desa Banyuresmi Sukasari-Sumedang

oleh: E Silmi Kaaffah

Setiap daerah pasti memiliki khas tersendiri dalam segala aspek. Aspek yang sangat tersorot adalah khas dari makanannya. Seperti di Desa Banyuresmi – Sukasari memiliki khas makanan tersendiri yaitu sagon gulung yang sering disebut dengan julukan “Kue Mayit”, julukan tersebut karena dari visualisasi kue tersebut berwarna putih seperti mayat atau dalam Bahasa sunda adalah mayat.

Ada salah satu warga masyarakat Desa Banyuresmi yang sudah tersohor dalam memproduksi “Kue Mayit”, namun ia hanya memproduksi jika ada pesanan saja, tidak memproduksi secara berkala. Hal tersebut dikarenakan Kue Mayit” hanya dapat bertahan selama 1-2 hari saja. “kue ini juga pernah dipamerkan diacara pameran khas daerah se Kabupaten Sumedang dan juga pernah dipasarkan secara online” ujar Ibu Dede

Ini dapat dijadikan referensi juga buat para ibu-ibu di rumah jika ingin mencoba membuat “Kue Mayit”, karena resepnya ini hasil dari turun temurun dan tidak bersifat rahasia. Adapun bahan-bahannya adalah sebagai berikut.

  1. Tepung beras ketan
  2. Santan
  3. Kelapa
  4. Gula aren

Berikut untuk cara pembuatannya:

  1. Tepung beras ketan disaring terlebih dahulu
  2. Hasil dari saringannya dituangkan santan kelapa dan diratakan, lalu disaring kembali
  3. Untuk isiannya adalah campuran parut kelapa dan gula aren yang direbus sampai mendidih
  4. Selanjutnya adalah menyangrai tepung ketan yang sudah disaring secara berkala yaitu sekitar satu sendok, lalu diatas tepung yang disangrai dimasukkan hasil rebusan gula aren dan parut kelapa atau biasa disebut “enten”
  5. Dan tahap akhir yaitu gulungkan tepung ketan yang sedang disangrai sampai menutupi  “enten”
  6. Kue Mayit siap disajikan

Yang ingin bereksperimen pembuatan “Kue Mayit” semoga berhasil ya. (*)